Pengobatan Obesitas Terkait dengan Penurunan Risiko Multiple Sclerosis

Amerika Serikat: Sebuah studi baru-baru ini yang menggunakan data nyata dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah mengungkapkan adanya hubungan potensial antara penggunaan obat obesitas dan penurunan risiko pengembangan multiple sclerosis (MS). 

Diterbitkan dalam jurnal Therapeutic Advances in Neurological Disorders, penelitian ini berfokus pada pengobatan, termasuk pengobatan diabetes dan penurunan berat badan, untuk mengeksplorasi dampaknya terhadap risiko MS.

Efek Perlindungan dari Aktivasi Reseptor GLP-1

Studi ini menyoroti obat-obatan yang mengaktifkan reseptor GLP-1, yang dikenal dapat menurunkan kadar glukosa darah, dan sangat efektif dalam mengurangi risiko MS. Para peneliti menemukan bahwa obat-obatan seperti semaglutide dan dulaglutide, yang digunakan untuk manajemen diabetes dan penurunan berat badan, menunjukkan efek perlindungan yang signifikan terhadap MS.

Operasi Obesitas Terkait dengan Peningkatan Risiko Karies Gigi

Menurut para peneliti, “Penggunaan kembali obat, yang didefinisikan sebagai penelitian indikasi baru untuk obat yang sudah disetujui, mendapatkan perhatian sebagai strategi yang cepat dan hemat biaya untuk mengembangkan pengobatan baru.” Mereka menekankan potensi obat anti-diabetes dengan efek pemicu penurunan berat badan, terutama agonis reseptor GLP-1, untuk memanfaatkan kembali peluang dalam pengobatan MS.

Di antara obat-obatan yang dianalisis, semaglutide ditemukan mengurangi kemungkinan berkembangnya MS sebesar 76.2%, sementara dulaglutide menguranginya sebesar 83.5%. Temuan ini menunjukkan jalan yang menjanjikan untuk eksplorasi lebih lanjut mengenai penggunaan obat-obatan ini dalam pencegahan dan pengobatan MS.

Lolipop Pendeteksi Kanker Mulut sedang Berkembang

Dalam perkembangan terpisah, para peneliti di Universitas Birmingham telah mendapatkan pendanaan untuk proyek perintis yang bertujuan untuk menciptakan lolipop pendeteksi kanker mulut. Lolipop inovatif ini dapat merevolusi diagnosis kanker dengan mempercepat deteksi dan identifikasi kanker pada tahap dini.

Lolipop tersebut akan dibuat menggunakan bahan pintar yang disebut hidrogel, yang dirancang untuk menangkap protein dari air liur pasien. Teknologi hidrogel ini memungkinkan konsentrasi dan pelabelan protein menggunakan penanda fluoresen, yang kemudian dapat diamati untuk setiap biomarker terkait kanker.

Peneliti Universitas Mengembangkan Lolipop Pendeteksi Kanker