MALAYSIA: Menurut Kementerian Kesehatan, 94.6% orang dewasa Malaysia memerlukan perawatan gigi, dan kerusakan gigi menjadi perhatian utama.
Pengungkapan ini berasal dari Survei Kesehatan Mulut Nasional Orang Dewasa yang dilakukan pada tahun 2022, yang melibatkan lebih dari 16,000 orang berusia 15 tahun ke atas.
Masalah Kesehatan Gigi yang Umum
Kementerian Kesehatan menyoroti kerusakan gigi, penyakit gusi, dan kanker mulut sebagai tiga masalah kesehatan gigi teratas di kalangan masyarakat Malaysia. Praktik kebersihan mulut yang buruk, termasuk menyikat gigi dan flossing yang tidak memadai, serta tingginya asupan gula bebas, diidentifikasi sebagai kontributor signifikan terhadap kerusakan gigi.
Klik untuk Mengunjungi situs web Produsen Bahan Gigi Kelas Dunia Terkemuka di India, Diekspor ke 90+ Negara.
Merokok, penggunaan tembakau, konsumsi alkohol dalam jumlah besar, dan mengunyah sirih (sirih) diidentifikasi sebagai faktor risiko utama penyakit gusi dan kanker mulut. Kementerian menekankan bahwa sirih mengandung pinang, yang diklasifikasikan sebagai karsinogen kelompok 1 oleh Badan Internasional untuk Penelitian Kanker.
Separuh penduduk dewasa di Malaysia memerlukan gigi palsu untuk menggantikan gigi yang hilang atau rusak, dan gigi palsu sebagian merupakan kebutuhan yang paling umum. Selain itu, survei tersebut mengungkapkan bahwa rata-rata orang dewasa di Malaysia memiliki 24 gigi permanen, jauh dari angka ideal yaitu 32 gigi, dengan satu dari 20 orang dewasa berusia 35 tahun ke atas tidak memiliki gigi sama sekali.
Kurangnya Pemeriksaan Gigi Secara Teratur
Terlepas dari prevalensi masalah gigi, sebagian besar orang dewasa tidak menjalani pemeriksaan gigi secara rutin, dengan 63% melaporkan tidak mengunjungi dokter gigi dalam setahun. Mencari layanan kesehatan mulut terutama didorong oleh pengalaman masalah gigi.
Para ahli menyerukan perluasan inisiatif kesehatan mulut, khususnya di daerah yang kurang terlayani seperti Sabah dan Sarawak. Presiden Asosiasi Dokter Gigi Malaysia Dr. Mas Suryalis Ahmad mendesak pemerintah untuk memasukkan perawatan gigi ke dalam inisiatif seperti Peka B40, yang melayani kelompok sosial ekonomi rendah. Selain itu, ia menganjurkan perluasan program fluoridasi air di seluruh negeri, dengan alasan efektivitasnya dalam mencegah kerusakan gigi.
Raih Pengoperasian yang Mudah dan Nyaman dengan Perangkat X-RAY Portabel XR-01 Ringkas dari Rolence.
Mengatasi Kekurangan Dokter Gigi
Meskipun jumlah dokter gigi di Malaysia diperkirakan akan meningkat, kekhawatiran mengenai distribusi fasilitas gigi masih tetap ada. Mas Suryalis menekankan perlunya lebih banyak fasilitas di daerah dengan akses terbatas terhadap layanan gigi, dan mendesak pemerintah untuk mempromosikan kesehatan mulut dan memperluas akses terhadap inisiatif perawatan gigi.
Informasi dan sudut pandang yang disajikan dalam berita atau artikel di atas tidak mencerminkan pendirian atau kebijakan resmi Dental Resource Asia atau Jurnal DRA. Meskipun kami berusaha untuk memastikan keakuratan konten kami, Dental Resource Asia (DRA) atau Jurnal DRA tidak dapat menjamin kebenaran, kelengkapan, atau ketepatan waktu semua informasi yang terkandung dalam situs web atau jurnal ini.
Perlu diketahui bahwa semua detail produk, spesifikasi produk, dan data di situs web atau jurnal ini dapat diubah tanpa pemberitahuan sebelumnya untuk meningkatkan keandalan, fungsionalitas, desain, atau karena alasan lainnya.
Konten yang dikontribusikan oleh blogger atau penulis kami mewakili pendapat pribadi mereka dan tidak dimaksudkan untuk mencemarkan nama baik atau mendiskreditkan agama, kelompok etnis, klub, organisasi, perusahaan, individu, atau entitas atau individu apa pun.